Skip to main content

Puisi



 


Lelap
Lelaplah tidurmu
Dalam suatu kebahagiaan
Tentang magenta senja yang terukir indah
Biar padukan dalam singkatnya cerita
Aku berusaha merangkulmu dalam pencitraanku
Menyanjungmu dalam senyumanmu
Melalui keringga dalam cinta tatanan tuhan
Pelupuk doa membuatku ku ingat tentang kau
Ingat tentang ilalang yang bergoyang manja
Ingat tentang luapan ombak yang bergelora
Ingat sesuatu yang datangnya dari senja
Ingat semua tentang pesona antara dikau dengan senyuman
Kudapati harapan yang belum jadi
Kudera dihadapan mata, hatiku lunglai
Ku cegat dalam buaian tangan
Kuduga dalam isyarat
Kurapal dalam dengungan
Kudekap dalam hangat
Kuucap dalam ketidak pastian

Comments

Popular posts from this blog

Tips Khatam Al-Quran Saat Ramadhan Bagi Perempuan

Foto: Google Bulan suci Ramadhan menjadi momen terbaik bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia untuk meningkatkan intensitas dan kualitas ibadah. Setiap orang berlomba-lomba berbuat kebaikan demi mengejar ridho dan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Pelbagai jenis ibadah dilakukan, salah satunya membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran   menjadi salah satu ibadah favorit yang kerap dilakukan saat bulan Ramadhan. Selain sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Allah, saat membaca satu huruf dalam Al-Quran maka akan dinilai dengan satu kebaikan pula dan dikalikan sepuluh. Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf di dalam kitab Allah (Al-Quran) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengataman Alif Laam Mim adalah satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Mim satu huruf. (HR. Tirmidzi) Karena itulah, banyak yang berkeinginan untuk ...

Last Wekkend (Bag.1)

Aku, Hanyo, dan Pohon Sakura Add caption Sudah lewat tengah malam, dan aku masih terjaga. Jenis manusia macam apalah aku ini. Bahkan sudah beberapa butir obat tidur yang ku telan, tapi belum ada tanda-tanda bahwa aku akan segera tidur. Insomnia yang rasanya semakin parah saja. Sejak kapan ya? Sebelum ini rasanya baik-baik saja. Bahkan sebelum Isa datang, mataku rasanya terlalu berat untuk dibuka. Apa yang aku pikirkan? “Kita jelas-jelas tidak cocok,” kalimat yang masih tergurat rapi di ingatan. Aku tersenyum gila, sembari menatap kaca. Tidak cocok katanya? “Lah, kenapa? kita sama-sama suka Harry Potter, melihat senja di pantai, melakukan sesuatu yang asik di luar, menulis puisi, dan ada beberapa buku yang...” “Apa kamu tidak mengerti juga? kita tidak akan pernah cocok untuk lebih, menjadi sahabat adalah pilihan terbaik,” lanjutnya lagi, meninggalkan beberapa guratan wajah tanpa ekspresi lal meninggalkanku begitu saja bersama bias-bias magenta yang hampir menghilang...

Perundungan (Bullying)

Foto: Gaya Tempo (Tempo.co) Perundungan berasal dari kata rundung yang berarti menganggu, mengusik, atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying.     Kasus Pertama Belasan tahun silam seorang siswi bertubuh bongsor harus jatuh terpelanting di depan kelas karena kakinya dijegal olah salah seorang siswa. Tidak ada yang membantu, sebagian siswa lainnya yang berada di dalam kelas justru tertawa cekikikan. Sisanya hanya menatap dengan wajah bingung, tidak tahu ingin melakukan apa. Jika membantu, kemungkinan besar kemalangan akan berpindah pada mereka karena siswa yang menjegal kaki siswi, sebut saja Vipin,   paling ditakuti di kelas. Pil pahit Vipin masih terus berlanjut. Siswa itu, sebut saja Narto masih gemar mencari ‘hiburan’ dengan membututi Vipin. “Vipin cendang, Vipin Cendang! Dasar bo*oh, Id*ot! ” berkali-kali Narto yang sudah dua kali tinggal kelas itu meneriakkan kalimat yang sama berkali-kali. ...