Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Salju Terakhir di Musim Dingin

“Pernah dengar tentang dejavu?” tanyanya dengan nada riang, terdengar begitu ringan tanpa beban. Padahal aku tahu apa yang baru saja terjadi padanya. noren-id.com “Apa tidak sakit?” Aku kembali menanyakan hal yang sama untuk ke sekian kalinya. Ku rasa ini sudah pertanyaan yang ke sepuluh. Dan tak satu pun ia menjawab. Aku kembali memperhatikan beberapa luka memar di keningnya. Aku tahu ada beberapa titik di daerah kepala yang berdarah. Apa ayahnya memukulinya lagi? Aku tidak akan terkejut karena, sudah menjadi hal yang biasa bagiku melihat Faza babak belur seperti ini, tak jarang bahkan lebih. Dan biasa pula bagiku melihat Faza yang selalu tertawa dan menganggap jika ‘sikap manis’ ayahnya ini tidak terlalu menyedihkan untuk diceritakan. “Aku sepertinya pernah melakukan pembicaraan ini, di sini. Berada di kali dengan warna air yang selalu sama. Cokelat kehitaman. Hei, Rinai. Sepertinya kita pernah seperti ini sebelumnya. Kau tahu, suasana di sore seperti ini rasanya ju

Kita Sering Hilang, Ayah.

Sumber Foto: nadjebb.wordpress.com Kecewanya seorang ayah mungkin lebih seperti gong raksasa yang dipukulkan di dekat kaca. Bergetar, lalu berderai karena kuatnya. Maka bukan ingin meninggikan diri dari seorang Ayah yang tak hanya sekedar jadi pahlawan separuh jalan. Ayah bagiku adalah dua tingkat di bawah Tuhan. Memang masih bisa berdiri, tapi kau tak tak seimbang? Lebih tepat dipanggil goyah kalau begitu. Rasanya memang sendirilah yang pas untuk dipadukan dengan waktu yang terasa kosong. Dan kau tak akan bisa memaksa orang lain untuk mengerti, jikalau paksaan itu berbayar, maka akan banyak wajah-wajah palsu yang muncul lalu mengaaku. Siksaan benar, ketika seseorang banyak mengetahui hal-hal yang seharusnya tersembunyi. Maka tak ada yang menenangkan selain malam. Ketimbang harus berembun di pagi hari yang begitu lelah. Keringat lebih dibutuhkan ketika siang menjelang. Bukankah segala aktivitas lebih didengungkan ketika siang? Ma