Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Untuk Adik yang Tak Lagi Kecil

Rabu, 2 November 2016 Ciputat, 00.00 WIB Dari Uni mu yang selalu rewel mengajakmu ke tepian Pantai Sekitar pukul dua belas malam tanggal satu November lalu tak banyak hal berkesan yang terjadi. Aku hanya melakukan rutinitas di seputar kampus. Garing dan agak membosankan yang mungkin dikarenakan kurangnya piknik. Tapi ada hal yang menarik dalam kurun dua belas jam ke depan. Adalah seorang adik dengan tinggi semampai, berlesung pipi ganjil dengan mata sebesar biji delima yang menjadi daya tarik aku. Hayati Nursyamsi, kembaran kami akan berulangtahun yang ke-18.   Sampai pusing pula aku memikirkannya hadiah apa yang nanti akan aku berikan. Bukan jarak yang bisa dibilang dekat antara Ciputat, Tanggerang Selatan dengan Pekanbaru, Riau. Ada lima provinsi yang membentang memisahkan kami. Kalau bukan karena teknologi, mungkin tak ada yang tahu sudah berapa kerutan di kelopak mata Hayati, adikku karena begadang atau bagaimana situasi dari mahasiswa baru yang menghadap

Ulangtahun si Penulis

Lusa lalu aku masihlah diriku Tak ada yang berubah ketika orang mengatakan masih kepala satu Tapi bagaimana jika   jadi dua? 8 Juli lalu, genap sudah umurku dua puluh tahun. Tidak ada perayaan istimewa. Meriah pun tidak. Sejujurnya aku juga tidak punya keinginan seujung kuku pun untuk menuruti perkembangan zaman dengan merayakan usia yang bukan bertambah namun berkurang setahun ini, lagi. Sebelumnya, 8 Juli memang selalu berada di pertengahan bulan Rhamadan atau ketika semua kegiatan pendidikan diliburkan. Sedih memang, karena tak sempat mendapatkan kejutan dari teman-teman ketika hari ‘jadi’ menghampiri. Aku sih bukanlah tipe orang yang suka berterus-terang dan dengan berani mengatakan ‘Ayo lemparkan tepung dan telur kepadaku’, tapi sejujurnya terkadang aku sebenarnya menginginkan kekacauan kecil itu juga terjadi kepadaku. Iri saja. Ketika masih di sekolah dasar, beberapa teman sering mengundangku untuk pergi ke perayaan ulang tahun mereka. Aku

Dimensi yang Masih Terpisah

Satu pertanyaan yang diutarakan malam tadi terkait apa-apa saja perubahan yang telah terjadi setelah pergeseran antargenerasi. Singkatnya adalah anggota menjadi pengurus dan kami yang dulunya masih berstatuskan bakal calon anggota (bacang). Terus berjalan dalam tahap pendidikan sampai ke pengukuhan untuk menjadi calon anggota.                 Walaupun begitu, pengukuhan adalah tantangan tersendirii. Banyak hal yang telah terjadi. Dan menurut saya, kami sudah melangkah cukup jauh. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa perjalanan kami belum ada apa-apanya. Semua hal yang kami lalu adalah baru gambaran kecil dari sesuatu hal yang besar, dan yang nanti akan kami hadapi.   Tidak berhenti sampai di sana, naik tingkatan setelah melewati proses masih berlanjut, ke tahap anggota. Memang tidak sesederhana kedengarannya karena banyak hal yang dilewati demi proses yang berawal dari dipaksa terpaksa dan terbiasa ini. Apa saja yang terjadi selama pendidikan berlangsung

Laporan Kunjungan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi) Aisyah Nursyamsi

Laporan Kunjungan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tan g gerang-Bekasi) Aisyah Nursyamsi 1.     Aspirasi Divisi Litbang memberikan kami semacam tugas jalan-jalan sebelum mengambil libur cuti Ramadhan beberapa hari yang lalu. Menyenangkan karena selama berproses di Institut, tak banyak kegiatan yang dilakukan di luar kecuali kunjungan ke Kompas yang baru saja Institut lakukan. Sayanagnya, karena kuliah saya tak berkesempatan untuk menghadiri kunjungan yang terdengar menyenangkan, dari beberapa kabar teman-teman angkatan. Sebenarnya ada dua jenis kunjungan yang akan dilakukan. Pertama adalah kunjungan LPM di sekitar Jabodetabek dan selanjutnya adalah kunjungan yang akan kita lakukan nanti setelah menyelesaikan liburan dan fokus di daerah Jawa seperti Jogjakarta dan sebagainya. Jujur, saya tidak sabar untuk menunggu. Melakukan kunjungan dengan orang-orang yang memilih untuk berkecimpung dalam dunia pers, berproses untuk mendapatkan pengakua